Sebelum belajar menyederhanakan bentuuk akar, pertama-tama
kita harus faham apa itu akar, dan bagaimana operasinya. Tapi, kali ini saya
tidak akan menjelaskan apa itu akar, karena harusnya ade’-ade’ sudah mengerti (
kalo ngg’ ngerti tanya ama yang ngerti ʅ ( ¯ 3 ¯ ) ʃ ). Saya hanya akan
membahas operasi-operasi pada bentuk akar karena ini merupakan dasar dari
penyederhanaan bentuk akar.
1.
Operasi
penjumlahan dan pengurangan
Dalam bentuk akar, kita hanya boleh
menjumlahkan atau mengurangkan akar-akar yang bilangannya sama dan kebanyakan
siswa salah dalam hal ini. Bilangan akar, bisa diibaratkan sebagai sebuah
variabel. Misalnya variabel x atau y. Nah, ketika kita menjumlahkan x dengan x,
maka kita bisa menuliskannya menjadi 2x tapi, ketika kita menjumlahkan x dengan
y, kita tidak boleh kan menuliskannya dengan xy atau 2 xy tapi kita tetap
menuliskannya dengan x + y. Bilangan akar juga memiliki aturan yang sama. agar
ade’- ade’ tidak bingung, langsung saja kita lihat contohnya :
1.
Operasi perkalian dan pembagian
Kalau untuk operasi yang satu ini kita
boleh mengalikannya langsung di dalam akar. Lebih mudah kalau langsung ke
contoh :
Kalau udah faham sama yang di atas, kita tinggal
belajar menyederhanakan suatu bentuk akar.
Untuk menyederhanakan suatu
bentuk akar, biasanya menggunakan 3 jenis penyelesaian yaitu :
Agar ade’-ade’ tidak bingung, kita akan bahas satu per satu
( ʼ ᴗ ʽ )
Biasanya
untuk menyederhanakan suatu bentuk akar, kita harus merasionalkan bentuk akar
tersebut terlebih dahulu. tapi, apa itu bilangan rasional ? sederhananya,
bilangan rasional itu adalah bilangan yang yang penyebutnya adalah bilangan
bulat. Contohnya :
Nah, untuk menyederhanakan soal yang seperti ini, kita cukup
mengalikan pembilang dan penyebutnya
dengan penyebut dari bilangan tersebut. Hmm..lagi-lagi teorinya membingungkan
ya? ( X _ X ).yah, kira-kira begini simulasinya :
Misalnya ada soal penyederhanaan seperti ini :
Soal di atas bisa kita tulis seperti ini :
Karena
angka 1 bisa didapat dari pembagian antara 2 angka yang sama misalnya 2 dibagi
2 atau 6 dibagi 6 asalkan angkanya sama, maka hasilnya akan sama dengan 1. Jadi
:
Sekarang bagaimana jika soalnya seperti ini :
Jika soalnya seperti itu, kita cukup mengalikannya
dengan bentuk akarnya saja
Untuk yang satu ini hampir sama dengan
yang tadi, bedanya untuk bentuk yang satu ini penyebutnya memiliki operasi
penjumlahan/pengurangan. Nah, dalam operasi penjumlahan/pengurangannya tidak
harus keduanya memiliki bentuk akar, bisa saja salah satunya adalah bilangan
bulat contohnya :
Jadi, apakah cara penyederhanaanya sama
dengan bentuk yang pertama ?. yah, kurang lebih hampir sama hanya saja operasi
yang ada pada penyebutnya berubah menjadi kebalikannya. Contohnya :
Sebenarnya ada cara singkat ketika mengalikan penyebut tadi :
Tapi
ingat, trik ini hanya berlaku untuk perkalian antara operasi yang berbeda yang
berbeda ( ʽ Δ ʼ ). klo untuk perkalian dengan operasi yang sma trik nya beda lagi contoh nya :
bentuk yang satu ini digunakan jika
soalnya meiliki operasi penjumlahan/pengurangan bentuk akar di dalam akar, jadi
seperti kotak di dalam kotak atau mungkin lebih cocok monster di dalam monster(
X _ X ). Contoh soal :
Untuk menyelesaikan soal seperti itu,
kita harus jeli melihat soal, bagaimana caranya
agar soal dapat kita ubah menjadi bentuk
Nah,
berdasarkan simulasi di atas, berarti :
Jadi, kita
harus bisa mengubah bentuk soalnya. Contoh :
nah, jadi sekian dulu materi tentang bentuk akar, kalau ada yang kurang jelas silahkan tinggalkan komentar.